Bawaslu Gelar Rapat Tindak Lanjut Pasca P2P Daring Tahun 2025

Ungaran - Bawaslu Kabupaten Semarang memperkuat upaya pendidikan dan partisipasi masyarakat dalam pengawasan demokrasi melalui program Pendidikan Pengawas Partisipatif (P2P) Daring Tahun 2025. Sebagai tindak lanjut program tersebut, Bawaslu Kabupaten Semarang menggelar Rapat Koordinasi Rencana Tindak Lanjut (RTL) P2P Daring 2025 pada Kamis 27 November 2025 secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting.

Rapat ini menjadi momentum penting karena peserta menyepakati pembentukan komunitas pengawas demokrasi yang diberi nama JANGKAR, singkatan dari (Jaringan Pengawas Demokrasi Kabupaten Semarang). Nama tersebut dipilih karena dinilai mencerminkan harapan agar komunitas ini dapat menjadi pengikat sekaligus penggerak masyarakat dalam menjaga integritas demokrasi di Kabupaten Semarang.

Ketua Bawaslu Kabupaten Semarang, Agus Riyanto mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh peserta P2P Kabupaten Semarang. "Saya mewakili lembaga Bawaslu Kabupaten Semarang mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesediaan teman-teman semua dalam partisipasinya mengikuti kegiatan P2P yang berlangsung selama kurang lebih dua bulan ini" buka Agus.

Agus kemudian menjelaskan bahwa komunitas ini penting kaitannya dalam pengawasan pemilu mendatang. "P2P ini menjadi wadah penting karena nantinya teman-teman bisa bergerak berkontribusi dalam berbagai kegiatan pengawasan baik tahapan pemilu maupun pemilihan" jelasnya.

Lebih lanjut, Agus menyampaikan bahwa pasca Rapat Tindak Lanjut ini, akan ada beberapa pekerjaan yang melibatkan teman-teman alumni P2P Daring Tahun 2025. "salah satunya kita mengajak teman-teman alumni P2P Tahun 2025 untuk ikut berkontribusi aktif dalam pengawasan Penyusunan Daftar Pemilih Berkelanjutan di Kabupaten Semarang". tegas Agus.

Rapat Tindak Lanjut ini akan menjadi salah satu momentum baik bagi para generasi muda sebagai ajang kontributif untuk membangun pengawasan pemilu sehingga menciptakan kualitas pemilu yang demokratis dan berintegritas.