Lompat ke isi utama

Berita

Panwascam Sumowono Jagongan Pemilu dengan Ibu-ibu

Panwascam Sumowono Jagongan Pemilu dengan Ibu-ibu
Jajaran Panwascam Sumowono saat melaksanakan jagongan pemilu bersama ibu-ibu PKK, Selasa (1/8/2023)

SUMOWONO - Mengawali bulan Agustus yang merupakan bulan dimana negara Indonesia merdeka, Panwascam Sumowono beserta staff dan PKD Bumen melaksanakan kegiatan Jagongan Pemilu pada Selasa (1/8/2023). Jagongan Pemilu merupakan sebuah program yang diinisiasi oleh Bawaslu Kabupaten Semarang yang bertujuan sebagai media komunikasi antara jajaran pengawas pemilu di seluruh Kabupaten Semarang dengan masyarakat.

Pada kegiatan yang pertama kali dilaksanakan di Kecamatan Sumowono ini, digelar di Desa Bumen, tepatnya di rumah warga atas nama Rusmiyati. Pelaksanaan Jagongan Pemilu berbarengan dengan pelaksanaan kegiatan PKK di RT 02 Desa Bumen. PKK merupakan sarana tempat berkumpulnya ibu-ibu desa setempat secara rutin. Momen ini dimanfaatkan oleh Panwascam Sumowono beserta jajarannya untuk melakukan komunikasi secara aktif mengenai isu-isu pemilu di wilayah Kecamatan Sumowono.

Pada pembukaan kegiatan, Anggota Panwascam Sumowono, Muhtadi mengatakan bahwa pada kesempatan kali ini sebagai sarana perkenalan jajaran Panwascam Sumowono beserta staff dan PKD Bumen. Muhtadi juga menjelaskan bahwa peran pengawas pemilu sangat penting dalam pelaksanaan pesta demokrasi di Indonesia. Ibarat sebuah pertandingan sepakbola pengawas Pemilu adalah wasit dalam pertandingan tersebut. Senada dengan yang disampaikan oleh Muhtadi dalam pembukaan, Ketua Panwascam Sumowono, Bawan menyampaikan bahwa penting bagi masyarakat untuk dekat dengan pengawas pemilu. Dekat disini artinya mau menemani pengawas pemilu dalam menjalankan tugasnya karena jumlah pengawas pemilu yang terbatas di setiap desa.

“Maka sangat penting partisipasi masyarakat dalam ikut mengawasi setiap tahapan pemilu,” ungkap ketua Panwascam Sumowono.

Pada kesempatan tersebut Koordinator Divisi Pencegahan Panwascam Sumowono, Arif menekankan pentingnya melakukan penolakan terhadap praktik politik uang. Praktik politik uang merupakan awal petaka kehancuran negara. Jika kita mau menerima uang ataupun membiarkan praktik politik uang, maka yang akan rugi tidak hanya kita namun juga anak cucu kita nanti.

“Karena praktik politik uang akan menuntun kita pada pembentukan pemerintahan yang korup,” ungkap Arif.

Dalam kesempatan itu ibu-ibu PKK Desa Bumen juga menanggapi terhadap pernyataan yang disampaikan oleh Panwascam Sumowono. Bahwasanya ibu-ibu PKK RT 02 Desa Bumen akan ikut aktif mengawasi tahapan pemilu.

“Paling tidak ikut mengawasi suami kami dan keluarga kami dari praktik politik uang,” ungkap salah satu warga bernama Umi Hani sambil tersenyum.

Kegiatan jagongan pemilu ini juga diselingi dengan kegiatan patroli kawal hak pilih dengan mengecek NIK ibu-ibu PKK yang hadir dalam kegiatan tersebut. Dari beberapa KTP yang dicek, didapatkan hasil bahwa semuanya telah masuk kedalam DPT (Daftar Pemilih Tetap). Selain itu Panwascam Sumowono beserta staff juga menunjukkan nomor TPS warga yang dicek KTP-nya. Di akhir pertemuan tersebut Panwascam Sumowono berpesan jika terdapat anggota keluarga, saudara ataupun ada tetangga yang baru dan belum terdaftar menjadi pemilih, dapat melaporkan kepada PKD Desa Bumen. Setelah acara pertemuan selesai Panwascam Sumowono beserta staff melanjutkan kegiatan patroli kawal hak pilih dengan mendatangi beberapa rumah dan menemui warga yang kebetulan berpapasan dengan tim patroli.