4 Kali Gagal Seleksi Penyelenggara Pemilu, Kini Ulum Ikuti SKPP Daring
|
Muhammad Miftakhul Ulum (22) Peserta Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP) Daring Tahun 2020 asal Kabupaten Semarang.
UNGARAN - Muhammad Miftakhul Ulum (22), Mengikuti Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP) Daring setelah gagal menjadi penyelenggara Pemilu adhoc. Ulum sapaan akrabnya, mengaku senang berkesempatan mengikuti SKPP Daring bersama dengan 46 peserta lainnya di Kabupaten Semarang.
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Salatiga ini mengaku kecewa ketika tidak lolos dalam rekrutmen penyelenggara Pemilu adhoc.
“Saya sudah mendaftar 4 kali. Setiap ada info lowongan saya mendaftar, baik itu lowongan anggota maupun staf sekretariat.” Kata Ulum kepada Bawaslu Kabupaten Semarang via Chat Whatsapp, Jumat (12/06/2020).
Ulum pun menceritakan salah satu pengalamannya ketika mendaftar sebagai Panitia Pemilihan Kecamatan di Kantor KPU Kabupaten Semarang, yang berjarak kurang lebih 17 KM dari rumahnya, Desa Genting Kecamatan Jambu.
“Saya sampai di Kantor KPU Kabupaten Semarang pada pukul 16.02 WIB. Artinya, saya terlambat 2 menit. Saya merengek memohon agar pendaftaran saya diterima. Namun tetap saja saya ditolak.”
Beberapa kali penolakan itu kemudian membuat Ulum berfikir untuk lebih disiplin dan menambah wawasan Kepemiluan.
“Mungkin dangkalnya pengetahuan tentang kepemiluan dalam diri saya menjadi salah satu alasan saya beberapa kali ditolak menjadi penyelenggara Pemilu Adhoc,” Kata Ulum.
Infomasi dibukanya SKPP Daring ini memotivasi Ulum, pemuda yang mengaku peduli dengan Demokrasi Indonesia. Ulum mengatakan, “Peduli tanpa dasar ilmu akan menyedihkan. Jadi saya yakin dan mantap, bahwa salah satu cara menjawab dilema saya yadengan mengikuti SKPP Daring."
Bawaslu Kabupaten Semarang mengajukan pertanyaan kepada Ulum, "Menjadi Kader Pengawas Partisipatif tidak seperti menjadi penyelenggara, karena tidak ada upahnya."
Seketika Ulum menjawab, “Saya adalah manusia biasa. Saya juga berharap mendapat upah atau gaji. Namun harapan tersebut untuk sementara saya kesampingkan. Saya yakin, jika bayaran tidak berupa uang atau sesuatu yang bernominal, pasti akan ada bayaran yang lebih saya butuhkan, yaitu kesempatan dan pengalaman menambah wawasan Kepemiluan.”
Disamping kegiatannya sebagai mahasiswa yang aktif dalam berbagai organisasi intra maupun ekstra kampus, Ulum juga sibuk membantu orang tuanya berdagang di Pasar Sumowono.
Ulum pernah menjabat sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga tahun 2018, Wakil Ketua Komisariat PSHT IAIN Salatiga, Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga Tahun 2019. Saat ini dirinya aktif pada Ikatan Pemuda Nahdlatul Ulama, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, dan KM Semar (Organisasi Daerah Tingkat Kabupaten Semarang). (NDH)
Muhammad Miftakhul Ulum (22), mengikuti pembukaan Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP) Daring Tahun 2020, Sabtu (02/05/2020).