Agus : Mahasiswa Bisa Magang, Penelitian, dan Praktik Peradilan Semu di Bawaslu
|
Ungaran, Bawaslu Kabupaten Semarang — Komitmen memperkuat sinergi antara lembaga pengawas pemilu dan dunia akademik kembali diperkuat. Hal ini dilakukan melalui kegiatan Forum Group Discussion (FGD) dan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Bawaslu Kabupaten Semarang dan Program Studi S1 serta Pascasarjana S2 Ilmu Hukum Universitas Ngudi Waluyo (UNW), yang digelar di Aula Gedung M, UNW, Kamis (3/7/25).
Dalam sambutannya, Ketua Bawaslu Kabupaten Semarang, Agus Riyanto, menekankan bahwa kerja sama ini tidak sekadar formalitas, namun akan dioptimalkan secara nyata demi kemajuan bersama.
“Mahasiswa bisa magang di Bawaslu, bisa melakukan penelitian untuk skripsi, bahkan praktik peradilan semu bisa dilakukan di ruang sidang Bawaslu. Kami memiliki kewenangan dalam penyelesaian sengketa proses Pemilu dan penanganan pelanggaran. Ruang ini terbuka untuk pembelajaran langsung, bahkan diskusi dan bedah kasus pun bisa dilakukan,” tegas Agus.
Ia juga menambahkan bahwa Bawaslu sangat terbuka untuk berkolaborasi dalam berbagai bentuk kegiatan akademik.
“Kami juga butuh bantuan dari perguruan tinggi, misalnya sebagai narasumber dalam diskusi atau forum-forum ilmiah. Ini kolaborasi dua arah yang saling menguatkan,” lanjutnya.
Dekan Fakultas Ekonomi, Hukum, dan Humaniora (FEHH) UNW, Budiati, menyampaikan bahwa pemilu bukan hanya soal proses elektoral, tetapi penuh dinamika hukum yang kompleks. Ia menilai kerja sama dengan Bawaslu akan membuka pengalaman belajar yang lebih aplikatif bagi mahasiswa.
“Permasalahan pemilu sangat beragam dan menantang. Mahasiswa tidak cukup hanya belajar undang-undang pemilu, tetapi perlu memahami bagaimana implementasinya di lapangan. Melalui kerja sama ini, mereka akan mendapatkan wawasan baru dan lebih konkret,” kata Budiati.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa kerja sama ini akan mencakup tiga pilar utama pendidikan tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Mahasiswa akan terdorong untuk tidak hanya memahami teori, tetapi juga terlibat langsung dalam penguatan demokrasi di masyarakat.
Kegiatan FGD yang mengusung tema “Sinergitas Bawaslu dan Perguruan Tinggi dalam Meningkatkan Kualitas Pengawasan dan Penegakan Hukum Pemilu” menjadi forum penting dalam menyamakan visi antara pengawas pemilu dan dunia pendidikan.
Dengan terjalinnya kerja sama ini, diharapkan UNW dapat menjadi mitra strategis Bawaslu dalam mencetak generasi muda yang sadar hukum, aktif dalam pengawasan partisipatif, dan mampu menjadi agen perubahan dalam menjaga kualitas demokrasi di Indonesia.
MBP