Film Pendek Pengawasan, Ihtiar Pelajar Kabupaten Semarang Kawal Pemilu Bermartabat
|
KABAR BAWASLU – Banyak cara dilakukan penyelenggara Pemilu untuk menangkal ‘virus’ pragmatisme berpolitik yang rentan menyasar kalangan wong cilik. Tak terkecuali menjelang hajat Pemilu 2019 yang akan dihelat 17 April 2019 mendatang.
Sejumlah pihak memperkirakan, praktik politik uang masih menjadi momok bagi ihtiar mewujudkan demokrasi yang lebih bermartabat. Sebagai bagian dari penyelenggara, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memandang penting ‘imunitas’ di tataran masyarakat.
Berangkat dari persoalan ini, Bawaslu Kabupaten Semarang pun mengerahkan segala kemampuannya untuk menebarkan imunitas guna menangkal politik uang, di berbagai level komunitas. Di level pemilih pemula, kiat ini dilakukan dengan menggali kreativitas kelompok pelajar.
Bawaslu Kabupaten Semarang memfasilitasi pelajar di daerahnya untuk membuat film pendek bertemakan pengawasan Pemilu, termasuk terhadap politik uang. Proses ini dimulai dengan workshopfilm pendek bagi puluhan siswa SMA/SMK yang diselenggarakan di Griya Persada, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Sabtu (23/2/2019).
Para peserta terlebih dahulu mengikuti pelatihan yang mengulas materi pengawasan pemilu dan teknis pembuatan video langsung dari praktisi. Hal itu dilakukan sebelum mereka melakukan proses pembuatan film pendek.
“Sehingga karya yang dibuat oleh para peserta ini tidak keluar dari konteks tema dan teknis yang diajarkan,” Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Kabupaten Semarang, Syahrul Munir.
Proses pembuatan film pendek tersebut, lanjutnya, ditekankan untuk menggunakan gadget saja. Hal ini dikarenakan untuk mempermudah proses produksi.
“Pelatihan hari ini mengusung konsep optimalisasi gadget untuk membuat film pendek. Tentunya film ini bukan film besar untuk bioskop, hanya untuk ditayangkan di media sosial. Jadi cukup menggunakan gadget untuk memproduksi, mengedit dan membagi di media sosial,” jelas Munir.
Ia menambahkan, ada 25 kelompok siswa dari 25 sekolah yang terlibat dalam kegiatan yang ia sebut sebagai ‘Proyek Demokrasi” ini. Video-video pendek karya pelajar ini nantinya akan ditayangan di media sosial Bawaslu dan menjadi sarana kampanye pengawasan pemilu.
“Karena pengawasan partisipatif Pemilu 2019 membutuhkan peran lapisan masyarakat, di luar tanggungjawab Bawaslu dengan instrumen pengawasnya hingga di lingkungan desa/kelurahan,” tambahnya.
Selengkapnya klik channel Bawaslu Kabupaten Semarang