Lompat ke isi utama

Berita

Ketua Bawaslu Kabupaten Semarang Ajak Mahasiswa Wujudkan Pemilu yang Inklusif

Ketua Bawaslu Kabupaten Semarang saat menjadi narasumber dalam Seminar Nasional Idelegia 2025 di UNNES

Ketua Bawaslu Kabupaten Semarang saat menjadi narasumber dalam Seminar Nasional Idelegia 2025 di UNNES

Semarang — Ketua Bawaslu Kabupaten Semarang, Agus Riyanto, menjadi salah satu narasumber dalam Seminar Nasional Idelegia 2025 yang mengangkat tema “Indonesia Emas 2045: Sinergi Multidisipliner untuk Demokrasi yang Inklusif dan Berkeadilan.”
Kegiatan yang diselenggarakan oleh DPM FISIP Universitas Negeri Semarang (Unnes) ini digelar di Aula Gedung C7 FISIP Unnes dan diikuti oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Semarang.

Dalam pemaparannya, Agus Riyanto menegaskan bahwa demokrasi merupakan pilihan bangsa Indonesia, sebagaimana tercantum dalam Pasal 1 Ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945, yang menyebutkan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.

“Pemilu adalah gerbang awal jalannya pemerintahan. Sebagai pilar demokrasi, Pemilu harus dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil,” ujar Agus di hadapan peserta seminar.

Ia juga menekankan pentingnya Pemilu yang inklusif, yakni memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi seluruh warga negara yang memiliki hak pilih tanpa diskriminasi. Menurutnya, demokrasi sejati harus memberi ruang bagi semua kalangan — tanpa membedakan suku, ras, agama, jenis kelamin, penyandang disabilitas, maupun status sosial.

Lebih lanjut, Agus menjelaskan bahwa Bawaslu memiliki peran penting dalam menjaga kualitas demokrasi, terutama dalam melakukan pencegahan dan penindakan terhadap pelanggaran serta sengketa proses Pemilu. Hal ini, katanya, bertujuan agar seluruh tahapan Pemilu berjalan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Selain itu, dalam paparannya Agus Riyanto juga menyampaikan bahwa Bawaslu mengembangkan pengawasan partisipatif Pemilu dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, seperti pemantau Pemilu, organisasi perempuan, organisasi kepemudaan, organisasi keagamaan, organisasi kemasyarakatan, kampus, organisasi disabilitas, serta media massa. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperluas jangkauan pengawasan dan partisipasi masyarakat dalam pengawasan Pemilu.

Agus menambahkan, indikator keberhasilan Pemilu dapat dilihat dari beberapa hal, antara lain tingginya partisipasi masyarakat dalam setiap tahapan penyelenggaraan maupun dalam penggunaan hak pilih (participation), kepatuhan terhadap asas dan peraturan perundang-undangan Pemilu (Complient),legitimasi yang tinggi terhadap hasil Pemilu (Legitimate), serta  terciptanya tata pemerintahan yang baik (Good Governance).

Seminar Nasional Idelegia 2025 ini diharapkan mampu menjadi ruang refleksi dan kolaborasi antar mahasiswa lintas disiplin ilmu untuk memperkuat komitmen menuju Indonesia Emas 2045 yang demokratis, inklusif, dan berkeadilan.

Penulis: M Budi P

Editor: Farhan Aditya P

Dokumentasi: M Budi P