Kuliah Umum di Undaris: Bawaslu Kabupaten Semarang Bahas Peran Akademisi dalam Demokrasi
|
Ungaran — Dalam rangkaian program Bawaslu Goes to Campus, Bawaslu Kabupaten Semarang menggelar kuliah umum bertema "Sosialisasi Hukum Kepemiluan dan Pengabdian Masyarakat" di Aula Universitas Darul Ulum Islamic Centre Sudirman GUPPI (Undaris), Kamis (19/6/2025).
Kuliah umum ini menjadi pembuka dari kegiatan serupa yang direncanakan akan digelar di berbagai kampus di wilayah Kabupaten Semarang.
Hadir sebagai narasumber, Ummi Nu’amah, Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa (HPS) Bawaslu Kabupaten Semarang, serta Muhammad Zainuddin, Dosen Pascasarjana Hukum Undaris. Kegiatan ini turut dihadiri oleh jajaran pimpinan fakultas hukum, dosen, dan puluhan mahasiswa.
Dalam sesi penyampaiannya, Ummi Nu’amah tidak hanya menjelaskan teknis pengawasan dan penegakan hukum pemilu, tetapi juga mengangkat isu strategis tentang pentingnya partisipasi generasi muda, khususnya mahasiswa hukum, dalam menjaga kualitas demokrasi di Indonesia.
"Bawaslu tidak bisa bekerja sendirian. Kami membutuhkan dukungan dan partisipasi dari masyarakat, terutama dari kalangan akademik. Mahasiswa hukum memiliki kapasitas untuk memahami regulasi, menganalisis persoalan, dan menjadi pengawas partisipatif yang objektif," ujarnya.
Lebih lanjut, Ummi menekankan pentingnya pemahaman yang menyeluruh terhadap regulasi pemilu, termasuk Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu dan peraturan-peraturan Bawaslu. Ia juga membahas proses penanganan pelanggaran pemilu, mulai dari laporan, temuan, hingga proses ajudikasi di Sentra Gakkumdu.
Menariknya, Ummi juga mendorong mahasiswa untuk tidak hanya menjadi penonton dalam proses demokrasi, tetapi ikut aktif melalui berbagai skema, seperti magang di Bawaslu, menjadi pengawas partisipatif, atau melakukan riset hukum kepemiluan sebagai bagian dari tugas akhir.
"Kami membuka ruang kolaborasi, termasuk peluang magang dan penelitian. Pengawasan pemilu itu bukan semata soal teknis, tapi juga soal nilai: keadilan, integritas, dan kepercayaan publik. Dan nilai-nilai itu juga hidup di dunia akademik," tambahnya.
Sementara itu, Muhammad Zainuddin menggarisbawahi bahwa demokrasi tidak hanya soal pemilu, tapi juga menyangkut partisipasi warga, kebebasan berpendapat, dan pemerintahan yang akuntabel. Ia menyebut tantangan demokrasi hari ini di antaranya politik uang, disinformasi, dan rendahnya partisipasi politik.
Acara ini disambut antusias oleh mahasiswa. Dengan pendekatan yang komunikatif dan substansial, kuliah umum ini diharapkan mampu menjadi jembatan antara dunia akademik dan praktik pengawasan pemilu di lapangan.
HUMAS BAWASLU KABUPATEN SEMARANG